Rabu, 30 Januari 2008

Kisah Iktibar : Pemuda Muslim Arab Dan Paderi...

Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di
Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah
berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain
belajar,ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika , ia
berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab,
dengan
harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di
Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampong
tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Mula
mula ia keberatan, namun karena desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi
permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu
bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk,
mereka serentak berdiri untuk memberikan penghormatan lantas kembali duduk.

Di saat itu, si pendeta agak terbeliak ketika melihat kepada para
hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia
keluar
dari sini." Pemuda arab itu tidak bergerak dari tempatnya. Pendeta tersebut
mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergerak
dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku minta ia keluar
dari sini dan aku menjamin keselamatannya. " Barulah pemuda ini beranjak
keluar.

Di ambang pintu, pemuda bertanya kepada sang pendeta, "Bagaimana anda
tahu bahwa saya seorang muslim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang
terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun, pendeta
ingin
memanfaatkan keberadaan pemuda ini dengan mengajukan beberapa
pertanyaan, tujuannya untuk memalukan pemuda tersebut dan sekaligus
mengukuhkan ugamanya. Pemuda muslim itupun menerima tentangan debat
tersebut.

Pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda
harus menjawabnya dengan tepat."Si pemuda tersenyum dan berkata,
"Silakan!
Sang pendeta pun mulai bertanya, "Sebutkan satu yang tiada duanya, dua
yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya,
lima
yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya,
delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu
yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas
yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada empat belasnya. Sebutkan
sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang dimaksud
dengan
kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk ke
dalam surga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak
menyukainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan
ibu!
Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan
siapakah
yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang
diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu? Sebutkan
sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! Pohon apakah yang
mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun
mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut, pemuda itu tersenyum dengan keyakinan
kepada Allah. Setelah membaca Bismalah ia berkata,

-Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.

-Dua yang tiada tiganya ialah Malam dan Siang. Allah SWT berfirman, "Dan
Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)."
(Al-Isra':12).

-Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa
ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika
menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.

-Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.

- Lima yang tiada enamnya ialah Solat lima waktu.

-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah Hari ketika Allah SWT menciptakan
makhluk.

-Tujuh yang tiada delapannya ialah Langit yang tujuh lapis. Allah SWT
berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu
yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).

-Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy ar-Rahman.
Allah SWT berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru
langit.
Dan pada hari itu delapan orang malaikat men-junjung 'Arsy Rabbmu di atas
(kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada
Nabi Musa yaitu: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim
paceklik,
katak, darah, kutu dan belalang.*
-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah Kebaikan. Allah SWT
berfirman, "Barang siapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali
lipat."
(Al-An'am: 160).

-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah Saudara-Saudara Nabi Yusuf

-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang
terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk
kaumnya,lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu
memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).

-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah Saudara Nabi Yusuf
ditambah dengan ayah dan ibunya.

-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu
Subuh. Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai
menyingsing."
(At-Takwir: 18).

-Kuburan yang membawa isinya adalah Ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

-Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam syurga adalah saudara-saudara
Nabi Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah
kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di
dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan
terungkap,Yusuf berkata kepada mereka, " tak ada cercaan terhadap kamu
semua." Dan
ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada
Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Yusuf:98)

-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara
Keledai.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara
keledai." (Luqman: 19).
-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam,
Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api
ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah
SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya':
69).

-Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diadzab
dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah
Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah Tipu
Daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT? "Sesungguhnya tipu daya kaum
wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun,
setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah
sinaran matahari maknanya: Pohon adalah Tahun, Ranting adalah Bulan, Daun
adalah
Hari dan Buahnya adalah Solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan di malam
hari dan Dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda muslim
tersebut. Kemudian ia pun mula hendak pergi. Namun ia mengurungkan
niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja.
Permintaan ini disetujui oleh pendeta. Pemuda ini berkata, "Apakah kunci
surga
itu?" mendengar pertanyaan itu lidah pendeta menjadi kelu, hatinya
diselimuti
keraguan dan rupa wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan
kekuatirannya, namun tidak berhasil.

Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab
pertanyaan tersebut, namun ia cuba mengelak. Mereka berkata, "Anda telah
melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia
hanya memberi cuma satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!"
Pendeta tersebut berkata, "Sesungguh aku tahu jawapan nya, namun aku
takut kalian marah." Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda.
" Pendeta pun berkata, "Jawabannya ialah: Asyhadu An La Ilaha Illallah
WaAasyhadu Anna Muhammadar Rasulullah."

Lantas pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu terus memeluk
agama Islam. Sungguh Allah telah menganugerahkan kebaikan dan menjaga
mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.**

* Penulis tidak menyebutkan yang kesembilan (pent.)

** Kisah nyata ini diambil dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah melalui
internet, www.gesah.net

Cerpen : Sekeping Hati Untuk Suraya

Assalamualaikum.....Suraya, Syah datang ni..maafkan Syah...sebab

dah
lama Syah tak jumpa Suraya. Syah bukan dah lupakan Suraya..tidak
sekali-kali.
 Selagi Syah masih bernafas di bumi ini, Syah janji....Syah tidak

akan lupakan Suraya. Walau sejauh mana pun Syah pergi, Suraya tetap

berada
di
 hati Syah. Di hati Syah sudah terpahat indah nama Suraya. Suraya

tau
kan
 itu semua?? Suraya.. dengar tak apa yang Syah cakap ni??





Suraya....tengoklah, Syah datang dengan siapa hari ni.. Syah bawa

Ayu..cinta hati kita. Hari ni Ayu genap 2 tahun. Ayu semakin pintar

dan lincah. Suraya tau, semua orang jatuh sayang pada Ayu. Ayu

sempurna di mata semua orang yang menyayanginya. Rambutnya yang

lurus, lebat dan hitam berkilat..seperti ada kuasa magnet yang

mampu menarik tangan sesiapa
jua
 untuk membelainya. Sepasang mata Ayu yang kuyu, mampu menumpahkan

rasa sayang pada setiap orang yang merenungnya. Hidungnya kecil comel.

Kulitnya

halus mulus. Putih bersih. Semua yang Suraya miliki, tumpah pada

cinta hati kita yang seorang ini. Suraya tau..Ayu juga semakin

pandai berkata-kata.... walau pun kadang-kadang Syah tidak

memahaminya. Tapi Suraya jangan bimbang..Syah janji, Syah akan

didik Ayu agar sempurna
budi
 bicaranya. Lembut dan sopan..sama seperti Suraya.



Suraya..rasanya sekejap sahaja masa berlalu pergi kan...Ayu sudah

pun berusia 2 tahun. Rasanya seperti baru semalam kita

berangan-angan untuk memiliki cinta hati..sebagai bukti betapa

tulusnya benih cinta yang
kita
 semai bersama... Syah ingat lagi betapa gembiranya Syah malam itu

bila Suraya berbisik pada Syah bahawa ada satu nyawa yang akan

bernafas bersama-sama kita di dunia ini. Satu nyawa yang akan

Suraya lahirkan untuk kita.



Demi tuhan..Syah terlalu gembira Suraya...hanya tuhan yang tahu
betapa
 gembiranya Syah. Mengalir mutiara mahal dari mata Syah kala itu.

Demi tuhan juga..kasih sayang Syah pada Suraya semakin

mendalam...terlalu sukar untuk Syah zahirkan dengan untaian

kata-kata. Andai diberikan emas permata, Syah pilih senyuman

Suraya..andai Syah miliki mahligai indah, Syah hadiahkan untuk

Suraya..Dalam berjuta bintang berkelipan..Suraya bagaikan

kejora..antara ribuan emas menikam.. takkan Syah biarkan
Suraya
 tenggelam..



Suraya....Suraya ingat lagi tak..itu di antara madah yang Syah

berikan masa kita mula-mula memintal tali kasih dulu?? Tentu Suraya

ingat kan....Suraya..walau pun sekarang Syah sudah lama tidak

menulis madah cinta untuk Suraya..Syah harap Suraya tau bahawa hati

Syah tidak pernah berubah.. masih seperti dulu. Malah hati Syah

semakin utuh untuk
Suraya.
 Tapi kala ini hati Syah bukan milik Suraya seorang..Suraya tak

marah
pada
 Syah kan?? Sekeping hati milik Syah kini juga milik cinta hati

kita..Ayu....



Suraya....kadang-kadang Syah terasa sudah tidak mampu menempuhi

liku-liku hidup yang mendatang...Syah perlu berkerja

bertungkus-lumus saban hari.

Dalam masa yang sama Syah juga perlu membahagiakan Ayu. Tapi tidak

mengapa...kerana cinta hati kita.. Syah rela berkorban apa

sahaja....Suraya jangan sedih..Syah tidak pernah marahkan Suraya

walau pun Suraya tidak menjalankan tanggungjawab sebagai isteri

yang mithali dan mama yang sempurna. Syah tidak akan merungut

kerana Syah tau..Suraya tidak berdaya.. Syah juga tidak akan

mengungkit kerana Syah tau Suraya lagi tersiksa menanggung beban

bermula dari saat pertama Ayu bernaung
di
 dalam rahim Suraya,  sehingglah Ayu lahir ke dunia menyedut udara

milik Tuhan.



Syah tau..Suraya yang saban waktu merasai pergerakan Ayu di dalam
perut,
 yang seirama dengan degupan jantung. Suraya juga yang akan merasai

kesakitan bila Ayu menendang dari dalam perut... Syah ingat

lagi..pada suatu malam tu, Suraya menangis kesakitan. Syah

tergesa-gesa membawa Suraya ke hospital. Kata doktor, sudah sampai

masanya untuk Suraya melahirkan. Syah lihat Suraya tidak bermaya.

Baju Suraya semakin basah dengan keringat..bercampur dengan hujan

air mata Suraya yang juga
semakin
 lebat. Syah tau..Suraya sakit..tapi Syah tidak ada kuasa untuk

menghilangkan atau sekurang-kurangnya berkongsi kesakitan itu.

Tangan Suraya semakin kuat mencengkam lengan Syah..maafkan Syah

Suraya..Syah tidak mampu berbuat apa-apa selain terus berada di

sisi untuk meniupkan semangat dan kekuatan.



Syah dapat melihat..betapa kesakitan yang berpaut di tubuh Suraya

saat itu tidak terucap bisanya. Demi melihat wajah Suraya..Syah
tau..kesakitan
 itu tidak mampu Suraya ceritakan.. Syah sendiri terasa bagaikan
tercabut
 jantung, saat melihat Suraya berusaha meneran dengan sepenuh kudrat
yang
 ada.. bertarung dengan nyawa yang tiada galang-gantinya demi

melahirkan nyawa milik cinta hati kita...



Syah panik melihat Suraya tercungap-cungap. Doktor yang kelihatan

tenang, mula mempamerkan bimbang melihat betapa azabnya keadaan

Suraya ketika itu.

Darah membuak-buak keluar tapi Suraya belum juga melahirkan. Darah,

keringat dan air mata Suraya..bagai berlumba-lumba untuk mengiringi

saat-saat yang mendebarkan itu. Suraya ingat tak lagi? Suraya

semakin tidak berdaya....masa tu, tanpa sedar..Syah

bangun..mengucup dahi
Suraya
 dan berbisik "Syah sayangkan Suraya sepenuh nyawa Syah.. Suraya

kena
kuat
 menghadapi saat ini..Syah ada kat sini..Syah tidak akan tinggalkan

Suraya..Syah tunggu Suraya.."

Kala itu juga Suraya tiba-tiba meraung....mencengkam kuat lengan

Syah..Suraya menarik nafas panjang dan menghembus deras, melepaskan
beban
 kesakitan itu. Tatkala itu juga, pecah tangisan satu nyawa yang

selama ini kita nantikan. Pada bibir pucat tak berdarah itu..Syah

lihat Suraya tersenyum dalam kepayahan....Suraya tau, Syah resah

saat itu..Syah
berdoa
 agar Suraya tidak akan ditimpa apa-apa yang tidak diingini. Suraya

membuka mulut mahu berbicara..tapi Suraya cuma mampu mengukir

senyum. Senyum
yang
 saban hari menemani  Syah untuk menempuhi hari-hari yang mendatang

dan hari-hari yang telah berlalu pergi.



Dengan menghimpun sisa kudrat yang tinggal..Suraya membelai cinta

hati kita yang telah Syah iqamatkan..Terpancar kasih seorang ibu

dari sinar mata Suraya. Syah ingat lagi..selepas sahaja menyentuh

cinta hati
kita..
 Suraya seakan-akan pulih dan bertenaga semula. Suraya sempat

berbisik pada Syah..bahawa cinta hati kita akan dinamakan Hanna

Ayuni. Syah angguk.

Cantik nama itu. Nama yang kita rancangkan sekian lama semasa kita

terlanjur berbicara tentang rumah tangga, tentang anak-anak.

Sedangkan masa itu kita perlu berbicara tentang kuliah, tentang

tugasan dan
tentang
 ijazah yang perlu digenggam.



Suraya..Suraya ingat lagi tak semua itu?? Syah tau Suraya tak kan
lupa..
 Cuma Suraya tidak berdaya untuk membalas kata-kata Syah. Tidak apa

Suraya..Syah faham..Syah tak marah..Mana mungkin Syah akan

melepaskan amarah pada insan yang Syah cintai sepenuh nyawa..



Suraya....Ayu sudah merengek resah..Suraya dengar tak?? Dia lapar

agaknya.

Nampaknya Syah kena balik dulu Suraya..Syah pun dah lama ganggu

Suraya dekat sini...Suraya jangan lah sedih..lain kali Syah datang

lagi bawa Ayu.... Syah balik dulu Suraya... Lain kali Syah datang
lagi..
 Assalamualaikum..



-PERGILAH BINTANG KEJORA-



Kala hadirmu dalam hidupku jiwa ini bergoncang Tidak pernah

kupuja seindah dirimu, Tidak pernah kunanti sesiapa sebelummu Belum

pernah kurindu bayang yang lain



Tautan ini terus terjalin...

Kau bagai mentari penyuluh pagiku

Hilangmu di malam hari pasti resah terasa Namun, aku tahu kau masih

tetap disisiku Aku masih dapat merasa kehangatan sinar itu.



Masa terus berlalu...

Kau masih tidak pernah berubah...

Belaian kasihmu membuat aku seakan bukan di dunia ini, Aku seakan

terbang...indah sekali, tenang, asyik...ohh..

Kau...memang kau yg tercipta untuku. Terima kasih TUHAN.



Ikatan suci termeterai sudah,

Lautan rindu telah berpadu

Usikan manja pasti telah menunggu

Rajuk sayang menanti dipujuk.

Akukah yg berada disisimu?

Alam...sedarkanlah aku..jangan pisahkan aku dan dia.



Berita gembira kau khabarkan,

Jurang pemisah musnahlah kini.

Zuriat kita sudah mula bertanda.

Riangmu adalah harapan untukku;

Resahmu pastilah padah menunggu.



Sembilan bulan sudah berlalu...

Kini tangisan pertama itu menggelar dirimu sebagai seorang IBU

Matanya, hidungnya, bibirnya, rambutnya ...

Sama, sebati, seiras... dua jiwa dalam zaman yg berbeza.



Sungguh alam bukan penentu, hanya ALLAH yg lebih tahu.

Kebahagian kini harus berakhir..

Aku harus redha, harus tabah, harus yakin.

Tapi mengapa di waktu begini?

Mengapa disaat yg kudamba sudah kuperolehi?



Pergilah sayang... jangan menoleh berkata jangan.

DIA lebih menyayangi dirimu, DIA lebih berhak.

Ketahuilah, selagi darah ini masih berwarna merah.

Selagi hembusan nafasku masih belum bernoktah Takkan kusia-siakan

harapan amanahmu.

Semua pasti bagai direncana;insyAllah itulah kehendakNYA.

Bersabarlah, aku pasti akan menyusul.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...